Relief Darat.
Relief
daratan adalah bentuk
kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan, dataran, atau cekungan yang
terdapat di wilayah daratan permukaan bumi. Relief darat akan selalu berubah
dari waktu ke waktu dan hal ini juga akan menyebabkan perubahan pola hidup
makhluk yang tinggal di permukaan bumi tersebut. Perubahan bentuk permukaan
bumi dikarenakan adanya tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari dalam
bumi. Dan juga tenaga eksogen, yang merupakan tenaga yang berasal dari luar
bumi.
Relief antara daratan satu dengan
daratan lainnya tidak sama, dengan adanya relief daratan yang tidak sama, maka
juga akan mempengaruhi kehidupan pada suatu wilayah.
Adapun macam-macam relief daratan di
permukaan bumi adalah :
1. Dataran Rendah.
Dataran rendah merupakan suatu
bentang alam tanpa banyak memiliki perbedaan ketinggian antara tempat yang satu
dengan tempat yang lain. Dataran rendah diidentifikasikan sebagai relief
daratan yang mempunyai ketinggian antara 0-200 m di atas permukaan laut. Di
Indonesia banyak kita jumpai wilayah dataran rendah yang terjadi dari hasil sedimentasi
material ( tanah ) yang dibawa oleh sungai-sungai ke muara. Oleh karena itu,
daerah ini juga disebut dataran alluvial. Misalnya, dataran alluvial di
Sumatera bagian timur, jawa bagian utara, Kalimantan barat, kalimanatan
selatan, Kalimantan timur serta irian jaya bagian barat dan utara. Di
pulau-pulau lain juga terdapat alluvial, tetapi ukurannya sempit. Daerah
dataran alluvial memiliki penduduk lebih padat jika dibandingakn dengan daerah
pegunungan, karena dataran alluvial biasanya merupakan daerah subur.
Bentuk muka bumi berupa dataran
rendah digambarkan menggunakan symbol area berwarna hijau. Pewarnaan hijau
tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa tingkatan warna, misalnya warna
hijau untuk ketinggian antara 0-100m dan warna hijau muda untuk ketinggian
antara 100-200m di atas permukaan laut. Pada peta topografi, dataran rendah
dicirikan dengan penggambaran garis kontur yang jarang.
2. Dataran Tinggi.
Dataran
tinggi (disebut
juga plateau atau plato) diidentifikasikan sebagai
relief daratan yang relative landai dengan ketinggian antara 200-1000 m di atas
permukaan air laut. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.
Beberapa dataran tinggi antara lain Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, dan
Dataran Tinggi Alas.
Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera
luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi
dari kategori terakhir ini antara lain adalah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah.
Dataran tinggi digambarkan dengan
menggunakan symbol area kuning atau
cokelat muda. Pada peta topografi, penggambaran dataran tinggi digambarkan
dengan garis kontur yang agak jarang, namun memiliki angka penunjuk kontur yang
besar ( antara 200-1000 meter ).
3. Kawasan Pegunungan atau Perbukitan.
Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan
gunung. Kawasan pegunungan diidentifikasikan sebagai daratan yang memiliki
kemiringan lereng yang relative lebih besar bila dibandingkan dengan dataran
dan mempunyai ketinggian di atas 1000 meter. Adapun perbukitan adalah daerah
dengan kondisi sama dengan pegunungan, namun memiliki ketinggian yang lebih
rendah ( antara 200 sampai 300 meter ). Karena kemiringan lerengnya yang
relative besar, maka kawasan ini bila digambarkan dengan peta kontur akan
memiliki garis-garis kontur yang relative rapat satu sama lain. Adapun pada
peta umum, kawasan ini digambarkan dengan symbol area berwarna cokelat.
Di
Indonesia terdapat beberapa deretan pegunungan, yaitu:
1.
Deretan pegunungan
Sunda, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Pulau Sumatera, Jawa,
Nusatenggara, Maluku Selatan dan berakhir di Pulau Banda.
2.
Deretan
Sirkum Australia, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Australia, ujung
timur Pulau Irian, masuk melalui bagian tengah Irian dengan puncak tertinggi
Jayawijaya.
3.
Deretan
pegunungan Sangihe, yaitu deretan pegunungan yang membujur dari Kepulauan
Sangihe (Sulawesi Utara), masuk ke Minahasa, Teluk Gorontalo (dengan Gunung
Una-Una yang sering meletus) hingga Sulawesi Selatan.
4.
Deretan
Pegunungan Halmahera, yaitu deretan pegunungan yang berderet mulai dari
Pulau Talaut, Pulau Maju dan Tifor di Maluku Utara, masuk ke Halmahera serta
Pulau Ternate dan Tidore, berbelok ke timur hingga Kepala Burung
5.
Deretan
Pegunungan Kalimantan, deretan ini bermula dari Pulau Palawan (Filipina)
kemudian masuk ke Kalimantan.
4. Gunung
Gunung merupakan bentuk relief muka
bumi yang menonjol. Pada umumnya, memiliki ketinggian di atas 1000 meter. Dalam
peta, gunung digambarkan dengan symbol segitiga berwarna merah untuk gunung
berapi dan segitiga berwarna hitam untuk gunung mati.
5. Rawa, danau, dan waduk
Rawa merupakan wilayah daratan yang
digenangi air, biasanya berada di daratan rendah atau didaerah pantai. Adapun
danau adalah daratan luas yang digenangi air, sedangkan waduk adalah danau
buatan. Danau dan waduk biasanya terdapat di daerah dataran tinggi. Pada peta,
danau dan waduk digambarkan dengan symbol area berwarna biru. Sedangkan rawa
digambarkan dengan area berwarna hijau dengan garis putus-putus.
6. Sungai
Sungai merupakan jalur atau
penampang yang dilalui oleh air dari hulu ke hilir. Pada umumnya sungai
memiliki mata air atau berhulu di kawasan pegunungan atau dataran tinggi dan
bermuara di lautan. Pada peta, aliran sungai digambarkan dengan garis yang
berkelok-kelok berwarna biru. Sementara itu, pada peta kontur, sungai
digambarkan dengan garis yang memotong pola kontur dengan arah kontur membelok
kearah hulu.
7. Pantai
Pantai, adalah bagian dari darat yang
terdekat dengan laut. Garis pantai adalah garis batas antara laut dan darat.
Tepi pasir atau pesisir adalah bagian dari darat yang tergenang air ketika
pasang naik dan kering ketika surut. Daratan yang terletak di tepi laut disebut
pantai.
Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi sebagai berikut :
1.
Teluk, yaitu laut yang menjorok ke
daratan.
2.
Tanjung atau
ujung, yaitu
daratan yang menjorok ke laut. Ujung yang sangat panjang dinamakan jazirah atau
semenanjung.
3.
Delta, tanah endapan di muara sungai.
4.
Gosong, pulau yang tergenang ketika laut
pasang dan muncul ke permukaan ketika air laut surut disebut gosong (gosong
pasir).